METHODOLOGI BERMUNAJAT
Waliya Mursyida Alih Waris Ke-37 |
Eksistensi dan fungsi Mursyid banyak ditolak oleh sebagaian ulama
yang anti Tasawuf atau mereka yang memahami Tasawuf dengan cara-cara
individual. Lalu mereka merasa mampu menembus jalan Ruhani yang penuh dengan
rahasia menurut metode dan cara mereka sendiri, bahkan dengan mengandalkan
pengetahuan yang selama ini mereka dapatkan dari ajaran Al-quran dan Sunnah.
Namun karena pemahaman terhadap kedua sumber ajaran tersebut
terbatas, mereka mengklaim bahwa dunia Tasawuf bisa ditempuh tanpa bimbingan
seorang Mursyid, pandangan demikian hanya layak secara teoritis belaka. Tetapi
dalam praktek Thareqat Sufi hampir bisa dipastikan bahwa mereka hanya meraih KEGAGALAN
spiritual, bukti-bukti historis kegagalan spiritual tersebut telah dibuktikan
oleh para Ulama itu sendiri yang mencoba menempuh jalan Sufi tanpa menggunakan
Bimbingan Mursyid.
Belajar Syariat saja jika tanpa seorang Guru bisa salah, apalagi
belajar Hakikat. Karena itu suatu kesombongan besar manakala seseorang
mengatakan, Hakikat Mursyid itu adalah dirinya sendiri. Firman Allah SWT :
“ Barang siapa mendapatkan
kesesatan, maka ia tidak akan menemukan (dalam hidupnya) seorang Wali yang
Mursyid ” (Al-quran)
Ayat tersebut memberikan kesaksian bahwa seorang dengan kehebatan
ilmu agamanya tidak akan mampu menempuh jalan Sufi, kecuali atas bimbingan
seorang Syeikh yang Mursyid.
Sebab dunia pengetahuan agama, seluas apapun hanyalah Dunia Ilmu
saja, padahal semua Hakikatnya itu harus lahir dari AMALIYAH. Karena yang
diserap ilmu adalah produk dari Amaliyah seorang Ulama yang telah dibukakan
jalan Ma’rifat itu sendiri. Jalan Ma’rifat itu tidak bisa begitu saja ditempuh
dengan mengandalkan pengetahuan akal Rasional, kecuali hanya akan meraih ilmu Yaqin
belaka, sebelum sampai pada tahap Haqqul Yakin, alhasil mereka yang merasa
sudah sampai kepada Allah SWT (Washul) tanpa bimbingan seorang Syeikh yang
Mursyid, WashulNya bisa dikategorikan sebagai washul yang penuh dengan tipu
daya.
Sebab dalam alam METAFISIKA sufisme, mereka yang menempuh jaln Sufi
tanpa bimbingan Ruhani seorang Syeikh yang Mursyid tidak akan mampu membedakan
mana Hawathif-hawathif yang datang dari Allah SWT, dari malaikat atau dari
Syetan dan bahkan dari Jin.
Oleh sebab itu ada Kalam dari ulama Sufi yang sangat terkenal :
“ Barang siapa menempuh
jalan Allah tanpa disertai seorang Guru (Waliyah Mursyida) maka gurunya adalah
Syetan “
Carilah seorang Guru yang Mursyid untuk menjadi pembimbingmu, dan
janganlah kamu berguru pada seorang yang tidak membangkitkan dirimu untuk
menuju kepada Allah dan tidak pula menunjukan wacananya kepadamu, jalan menuju
Allah SWT.
- Gurumu bukanlah orang yang anda mendengarkan darinya, tetapi Gurumu anda yang meraih Cahaya dariNYA
- Gurumu bukanlah orang yang mengajak anda ke pintuNYA, tetapi Gurumulah orang yang menyingkap hijab antara diri mu dan diri NYA.
- Gurumu bukanlah orang yang menghadapkan wacananya pada anda, tetapi gurumu adalah yang menggerakan isyarat Ruhani kepada anda.
- Gurumu-lah yang mengeluarkan dirimu dari penjara hawa nafsumu dan memasukan dirimu kedalam keharibaanNYA
- Gurumu-lah yang senantiasa menggosok cermin hatimu hingga cemerlanglah cahaya Tuhan mu, dialah yang membangkitkan dirimu hingga dirimu bangkit kepadaNYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar