KOMUNITAS SUFI
MENGUNGKAP METODOLOGY DZIKIRULLAH
Rabu, 22 Februari 2012
Senin, 20 Februari 2012
Waliya Mursyida
Waliya Mursyida Alih Waris Ke-37 |
- Tuhan Telah Membuat Ilmu Bisa Diperoleh Secara Bebas Oleh Orang-Orang Beriman, Tapi Dia Menyimpan Ma'rifat Hanya Untuk Wali-walinya
- Bila Aku Berkeinginan Untuk Membangkangnya, Lalu Mengingat Kebesaranya, Aku Merasa Malu Padanya.
- Jiwa dari Ma'rifat Tidak Akan Pernah Mencapai Hatimu, Selama Masih Ada Kewajiban Pada Tuhan Yang Kau Belum Laksanakan.
- Ilmu itu Merupakan Penuntun, Tapi Tidak Berdaya untuk Menuntun Kebenaran, Saya Mencari Cahaya Tuhan, Tetapi Baru Saja Saya Mendapatkan Bila Sudah Menjadi Cahaya Itu Sendiri.
- Ibadah yang tidak dilaksanakan karena keikhlasan, di ibaratkan seperti "Tubuh Tanpa Ruh" yaitu BANGKAI...
Sabtu, 18 Februari 2012
MEMAHAMI MURSYID & WALIYA MURSYIDA
MEMAHAMI MURSYID DAN WALIYA
MURSYIDA
“Telah ku wahyukan kepadamu Ruh dari ketetapan-KU. Sebelumnya engkau
tidak tahu Iman dan Kitab, tetapi Dia Ku jadikan NUR yang dengan itu KU tunjuki
manusia-manusia pilihan KU “ (Qs : Asy-Syura, 52)
Mursyid bukanlah orang atau manusia, tetapi Mursyid (NUR)
mengambil tempat di kalbu orang Mukmin (Waliyah Mursyida) sebagaimana
dijelaskan “ Aku berkenan di kalbu orang Mukmin, Lemah Lembut dan Tenang “ (Hadits
Qudsi)
Mursyid (Nur) sebagai alat penghantar seluruh amal ibadah kita
kehadirat Allah SWT, seperti yang dijelaskan oleh Abu Daud “ jadikanlah
dirimu (Rohanimu) beserta Allah, apabila engkau belum bisa menjadikan dirimu
beserta dengan Allah, maka jadikanlah dirimu beserta dengan orang yang telah
beserta dengan Allah, Sesungguhnya Rohani orang itu yang menghantarkan engkau
pada Allah “.
Waliya Mursyida adalah seorang Wali yang didalam Rohaninya
mengandung unsur NUR ILLAHI, seperti yang telah dijelaskan diatas. Dalam pemahaman
Syariat, Waliya Mursyida sangat sulit diterima, karena sebab mereka menyamakan
dimensi Fisik dengan dimensi Tuhan yang maha gaib, padahal untuk mengetahui
eksistensi Tuhan maka kita haruslah masuk dalam dimensi yang sama pula.
Satu-satunya dimensi yang sama dengan Allah yang kita miliki
adalah Ruhani kita, karena dalam penciptaan manusia, Allah telah meniupkan
Ruh-Nya pada manusia. Untuk itulah kita manusia yang secara jasmani dan Rohani
yang kotor dan hina dina, tidak akan dapat mampu bertemu Tuhan yang Maha Suci,
kecuali melalui suatu penghantar yang terpilih (Waliyah Mursyida). Waliyah Mursyida
bukanlah tujuan, tetapi sebagai alat penghantar pada dimensi yang sama.
Bukanlah kita mengada-adakan Tuhan atau Syirik, tapi kita menggunakan
metode yang benar, sebagaimana Rasulullah selalu memakai jibril dalam setiap
berkomunikasi dengan Tuhan-Nya.
Jadi jelaslah bagi kita sekarang, tiap-tiap Ruh yang menggabungkan
dirinya pada RUH SILSILAH (Waliya Mursyida yang Kamil lagi Mukammil yang Khalis
Mukhlisin) akan memiliki Wabtaqhuu Ilaihil Wasillata Waliya Mursyida
agar dapat bermunajat kepada ALLAH SWT.
METHODOLOGI BERMUNAJAT
METHODOLOGI BERMUNAJAT
Waliya Mursyida Alih Waris Ke-37 |
Eksistensi dan fungsi Mursyid banyak ditolak oleh sebagaian ulama
yang anti Tasawuf atau mereka yang memahami Tasawuf dengan cara-cara
individual. Lalu mereka merasa mampu menembus jalan Ruhani yang penuh dengan
rahasia menurut metode dan cara mereka sendiri, bahkan dengan mengandalkan
pengetahuan yang selama ini mereka dapatkan dari ajaran Al-quran dan Sunnah.
Namun karena pemahaman terhadap kedua sumber ajaran tersebut
terbatas, mereka mengklaim bahwa dunia Tasawuf bisa ditempuh tanpa bimbingan
seorang Mursyid, pandangan demikian hanya layak secara teoritis belaka. Tetapi
dalam praktek Thareqat Sufi hampir bisa dipastikan bahwa mereka hanya meraih KEGAGALAN
spiritual, bukti-bukti historis kegagalan spiritual tersebut telah dibuktikan
oleh para Ulama itu sendiri yang mencoba menempuh jalan Sufi tanpa menggunakan
Bimbingan Mursyid.
Belajar Syariat saja jika tanpa seorang Guru bisa salah, apalagi
belajar Hakikat. Karena itu suatu kesombongan besar manakala seseorang
mengatakan, Hakikat Mursyid itu adalah dirinya sendiri. Firman Allah SWT :
“ Barang siapa mendapatkan
kesesatan, maka ia tidak akan menemukan (dalam hidupnya) seorang Wali yang
Mursyid ” (Al-quran)
Ayat tersebut memberikan kesaksian bahwa seorang dengan kehebatan
ilmu agamanya tidak akan mampu menempuh jalan Sufi, kecuali atas bimbingan
seorang Syeikh yang Mursyid.
Sebab dunia pengetahuan agama, seluas apapun hanyalah Dunia Ilmu
saja, padahal semua Hakikatnya itu harus lahir dari AMALIYAH. Karena yang
diserap ilmu adalah produk dari Amaliyah seorang Ulama yang telah dibukakan
jalan Ma’rifat itu sendiri. Jalan Ma’rifat itu tidak bisa begitu saja ditempuh
dengan mengandalkan pengetahuan akal Rasional, kecuali hanya akan meraih ilmu Yaqin
belaka, sebelum sampai pada tahap Haqqul Yakin, alhasil mereka yang merasa
sudah sampai kepada Allah SWT (Washul) tanpa bimbingan seorang Syeikh yang
Mursyid, WashulNya bisa dikategorikan sebagai washul yang penuh dengan tipu
daya.
Sebab dalam alam METAFISIKA sufisme, mereka yang menempuh jaln Sufi
tanpa bimbingan Ruhani seorang Syeikh yang Mursyid tidak akan mampu membedakan
mana Hawathif-hawathif yang datang dari Allah SWT, dari malaikat atau dari
Syetan dan bahkan dari Jin.
Oleh sebab itu ada Kalam dari ulama Sufi yang sangat terkenal :
“ Barang siapa menempuh
jalan Allah tanpa disertai seorang Guru (Waliyah Mursyida) maka gurunya adalah
Syetan “
Carilah seorang Guru yang Mursyid untuk menjadi pembimbingmu, dan
janganlah kamu berguru pada seorang yang tidak membangkitkan dirimu untuk
menuju kepada Allah dan tidak pula menunjukan wacananya kepadamu, jalan menuju
Allah SWT.
- Gurumu bukanlah orang yang anda mendengarkan darinya, tetapi Gurumu anda yang meraih Cahaya dariNYA
- Gurumu bukanlah orang yang mengajak anda ke pintuNYA, tetapi Gurumulah orang yang menyingkap hijab antara diri mu dan diri NYA.
- Gurumu bukanlah orang yang menghadapkan wacananya pada anda, tetapi gurumu adalah yang menggerakan isyarat Ruhani kepada anda.
- Gurumu-lah yang mengeluarkan dirimu dari penjara hawa nafsumu dan memasukan dirimu kedalam keharibaanNYA
- Gurumu-lah yang senantiasa menggosok cermin hatimu hingga cemerlanglah cahaya Tuhan mu, dialah yang membangkitkan dirimu hingga dirimu bangkit kepadaNYA.
Jumat, 17 Februari 2012
AGAMA
Waliya Mursyida Alih Waris Ke-37 |
Manusia adalah unsur yg terbatas, maka tdak akan sanggp mngkaji unsur yg
tak terhingga (TUHAN), walaupun laut kau jadikan tinta dan pohon-pohon kau
jadikan pena, kecuali manusia hasil produkNYA.
Agama bukan pegertian ataupun kepercayaan tapi Dia adalah NUR yang turun dari sisi-NYA
Agama bukanlah syariat, tapi orang yang beragama harus bersyariat.
Rendahkan lah dirimu padaNYA maka engkau akan di tinggikanNYA, janganlah
sombong dan tinggi padaNYA maka engkau di rendahkanNYA...
Tutupilah aib saudaramu, sebagaimn engkau mnyembunyikan aibmu sendiri dan jadilah obat bgi saudaramu.
Jadikanlah saudaramu seperti salah satu organ tubuhmu,
apabila organ itu sakit maka seluruh tubuh ikut sakit.
Nafsu manusia lebih senang mengaku-ngaku bahwa dia mampu, bisa berbuat dan
kuat, padahal semua itu rekayasa nafsu yang menghalangi Kebajikan dan Taqarrub.
Pengetahuan berjalan tertatih-tatih dengan kaki yang patah,
tapi kematian datang menyeruduk tak kenal ampun.
Hati-hatilah kamu terhadap cinta asmaramu, karna hal tersebut seperti sebuah mobil, dia dapat mengantarkanmu ke tempat tujuanmu atau ke rumah sakit.
Dunia untuk di tanganmu.tapi akhirat untuk hatimu.
Cinta terhadapNya, di awali mencintai seluruh mahlukNya,
Aku tahu kesedihanMu.....
Aku tahu penderitaanMu....
Aku tahu ENGKAU bgtu kesepian,...
Akupun tahu,
kami semualah yang
membuat ENGKAU begitu,..
Ya ALLAH' Ampuni kami semua karena
DIA, dan peliharlah DIA demi kami
Tanpa kompas kita akan tersesat dalam perjalnan mengarungi samudra dunia
ini, begitulah orang tanpa seorang MURSYID akan tersest dalam perjalanannya untuk
mencari TUHAN
Mustahil manusia memiliki rasa cinta, karena cinta adalah sifatNya, dasar
kecintaNYAlah pada seluruh pada makhluk hingga DIA menciptakn dunia dan semua
kenikmatannya, meskipun DIA di khianati..
Carilah orang yg dpt menggosok cermin hatimu,hingga cemerlanglah cahaya TUHANmu.
Janglah engkau bercerita tentang TUHAN,ataupun mengajarkan orang tentang
TUHAN,sebelum kau temukan orang yg sanggp mngeluarkn kau dari penjara
hawa nafsumu dan membwmu ke dalam haribaanNya.
Orang buta tidak akan dapat menuntun orang buta
Rahmat Tuhan sesungguhnya sangat pedih bagi manusia, diibaratkan seperti orang yang minum jamu
"Sangat Pahit ditenggerokan tapi membentuk tubuhnya menjadi sehat dikemudian hari"
orang yang kagum dengan kebesaran-kebesaraNYA sesungguhnya dia jauh dari padaNYA
Peliharalah orang yang selalu menebarkan kebencian terhadapmu dan jauhilah orang yang selalu memuji-muji dirimu, karena sesungguhnya kebencian orang adalah Rahmat Tuhan dan pujian-pujian orang sesungguhnya adalah BALA Tuhan
Rendahkanlah dirimu pada manusia, karena hal tersebut awal kita untuk mengenal RahmatNYA.
(PRIBADI BERBUDI LUHUR)
Kata Mutiara
KATA MUTIARA METODE ISLAM
Waliya Mursyida Alih Waris Ke-37 |
Tak ada ilmu apapun yang dapat menjelaskan tentang Tuhan, kecuali Orang yang diberikan alat komunikasi dariNYA. menjadi satu hal yang Mutlak bagi seluruh umat manusia untuk mencari pada siapa tuhan memberikan alat komunikasi tersebut.......????????
Alif Lam Mim bukan merupakan bacaan Mushaf, tapi sesungguhnya merupakan metodologhi untuk pengenalan terhadap TUHAN...
Mustahil orang kaya dapat mengenal TUHAN-NYA, selagi harta masih menjadi MAJIKANNYA. karena dimana hartanya, disitulah HATINYA...
mustahil dapat mncintaiNYA, selagi kita masih mnjadi budak budak dunia
Berusaha keraslah Engkau Menjadi yang terpimpin, Niscaya Engkau Akan Menjadi Seorang Pemimpin...
makin dalam kita beragama, makin sederhana jalan kepadaNYA...
Dua Hal Yang Paling Di Takuti Manusia : KEMISKINAN & KEMATIAN...
Sesungguhnya Dua Hal Tersebut Adalah Kemutlakan Jalan Menuju KepadaNYA..
Hal yang paling kita syukuri adalah kecemburuan manusia kepada kita, karena hal tersebut merupakan suatu pertanda baik bagi kita... Amin....
smuaNya butuh pengorbanan... tnpa pengorbanan, smua tdk akan bisa tercapai...
kuatkan Hati.........
Langganan:
Postingan (Atom)